Pengusaha jelas selalu ingin mendapat untung. Tapi agar keuntungan yang didapat bisa dinikmati dalam jangka waktu panjang, tentu kepercayaan pembeli harus senantiasa diperhatikan. Pada industri furniture anak, kepercayaan tersebut dapat dijaga dengan memastikan keamanan produk yang dihasilkan.
Kecemasan Orangtua
Dewasa ini, berbagai isu terkait dengan keamanan produk anak terus saja menghantui para orangtua. Penggunaan aneka bahan kimia dianggap mengkhawatirkan. Tak saja pada bahan makanan, berbagai produk anak pun tak lepas dari kekhawatiran ini. Furniture anak misalnya, tak lepas dari persoalan tersebut.
Kid furniture atau bila diterjemahkan berarti furniture anak pada dasarnya adalah produk mebel yang ditujukan untuk anak-anak. Tapi tak sekedar bentuknya yang lebih kecil, kid furniture yang baik harus memperhatikan berbagai aspek pada diri si kecil, misalnya:
1. Tampilannya yang dibuat menarik agar daya imaji anak lebih berkembang
2. Desainnya yang dibuat friendly dan tidak tajam supaya anak tidak terluka
3. Bentuknya yang dibuat sedemikian rupa mengikuti pola pikir si kecil yang masih sederhana
Ringkas kata, furniture anak tak sekedar furniture orang dewasa yang bentuknya lebih kecil saja. Aspek keamanannya pun idealnya lebih dijaga. Kandungan bahan yang membahayakan yang bisa ditoleransi pada furniture orang dewasa, tak bisa ditolerir sama sekali pada mebel anak. Sebab, anak memiliki kebiasaan yang berbeda dibanding orang dewasa. Misalnya saja menggigit, menjilat, dan melakukan berbagai perilaku yang cenderung sembarangan. Apabila benda yang digunakannya mengandung zat toksik, tentu anak akan terdampak akibat perilakunya yang tidak hati-hati.
Bagaimana Membuat Furniture Anak yang Aman?
Bagi orangtua, memperhatikan keamanan produk yang digunakan si kecil jelas adalah hal yang pasti akan selalu diusahakan. Hanya memang belum semua orangtua sadar akan masalah keamanan produk di sekitar si kecil termasuk kid furniture yang digunakan buah hati mereka. Untungnya, tingkat kesadaran ini terus meningkat seiring berjalannya waktu. Pasar pun responsive terhadap keinginan para orangtua tersebut. Demikian juga pemerintah yang terus meningkatkan kualitas regulasi yang menjamin keselamatan konsumen, terutama konsumen anak-anak.
Bagi industri kid furniture, tentu tak ada pilihan lain kecuali menyediakan produk yang benar-benar aman digunakan. Sebab masalah keamanan hampir pasti tak bisa dinomorduakan bagi para konsumennya. Apalagi konsumen orangtua yang begitu konsen pada masalah keamanan untuk buah hatinya masing-masing.
Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mewujudkan mebel anak yang 100% non toxic. Namun pada prinsipnya, mebel anak yang tersedia tidak boleh mengandung bahan-bahan atau zat membahayakan seperti:
1. Logam berat misalnya timbale dan merkuri
2. VOCs atau Volatile Organic Compounds (senyawa organik mudah menguap) seperti benzena, toulena, dan formalin
3. Berbagai zat toksik lainnya yang membahayakan seperti ftalat (phthalate)
2 Aspek Penting: Lem dan Bahan Finishing
Berbagai zat toksik yang membahayakan di atas perlu diantisipasi pada semua bahan yang dipakai dalam pembuatan kid furniture. Termasuk mebel anak yang terbuat dari kayu.
Eits, jangan salah. Kayu yang dipakai pada mebel anak memang hampir pasti aman digunakan. Kayu sebagai bahan alami jelas tak punya kandungan toksik seperti logam berat maupun VOCs. Tapi bagaimana dengan bahan lainnya yang dipakai dalam pembuatan mebel anak? Ingat, kid furniture tak hanya membutuhkan kayu sebagai satu-satunya material pada alur produksinya. Berbagai bahan lainnya juga sangat dibutuhkan. Dua di antaranya adalah lem dan bahan finishing.
Lem yang merupakan zat perekat sudah pasti dibutuhkan pada pembuatan struktur kid furniture. Lem diperlukan untuk menyambungkan sambungan kayu atau wood joint pada hampir semua produk kayu.
Sedangkan bahan finishing atau cat digunakan untuk mempercantik sekaligus melindungi media yang difinish. Kedua bahan ini sama pentingnya dan akan berdampak pada kualitas keamanan furniture secara umum. Toh tak ada artinya bukan bila kayu yang digunakan aman tapi ternyata lem atau cat yang dipakai tidak aman?
Nah, sebagai bahan rekomendasi, berikut ini kami sarankan bahan finishing sekaligus lem yang aman untuk kid furniture andalan Anda.
Rekomendasi Bahan Finishing yang Aman
Ada banyak pilihan bahan finishing yang bisa Anda gunakan. Secara umum, ada tiga jenis bahan finishing yang bisa dipakai untuk menghasilkan mebel anak dengan kualitas keamanan yang baik, yaitu.
1. Cat yang Aman
Bahan finishing pertama yang bisa diandalkan adalah cat yang aman dipakai. Pilihlah cat yang water based yang tidak mengandung zat-zat toksik. Dari kami, cat water based non toksik yang disarankan adalah BioVarnish dan Orchid. BioVarnish bisa digunakan untuk finishing natural, sedangkan Orchid untuk finishing warna pastel solid. Selain warnanya bagus, kedua cat ini juga memiliki tingkat keamanan sangat baik.
2. Veneer
Veneer juga bisa diandalkan untuk finishing pada kid furniture yang aman. Veneer pada dasarnya adalah lembaran yang terbuat dari kayu solid dipotong sangat tipis. Bahan ini biasanya diaplikasikan pada metode finishing khusus yang disebut sebagai finishing tempel sepertihalnya HPL. Beda dengan finishing menggunakan cat, finishing tempel dilakukan dengan menempelkan lembaran coating pada sebuah medium. Veneer sendiri bisa diandalkan untuk finishing furniture anak yang aman asalkan Anda memilih produk yang benar-benar aman.
3. Beeswax
Bahan lainnya yang bisa digunakan adalah lilin lebah atau beeswax. Sebagai bahan finishing, beeswax memang tak membentuk lapisan seperti cat. Efeknya pun hanya bertahan maksimal 1 hingga 2 minggu. Tapi, beeswax bisa menjadi pilihan untuk Anda yang ingin memfinish produk mebel anak dengan tema sangat natural. Beeswax selalu bisa diandalkan dan mampu membuat kayu tampak makin indah. Bahan ini juga bisa dijadikan sebagai semir perawatan furniture karena mampu membuat serat kayu lebih fleksibel sehingga permukaan mebel menjadi lebih halus.
Rekomendasi Lem yang Aman
Bagaimana dengan lem atau bahan perekatnya? Rekomendasi kami untuk lem yang bisa diandalkan pada pembuatan kid furniture jatuh pada Crossbond. Crossbond merupakan lem PVAc water based yang telah didesain menurut standar EPA (Environmental Protection Agency) dan ECHA (European Chemical Agency) sehingga tingkat keamanannya tak perlu diragukan lagi.
Ada setidaknya 2 varian Crossbond yang bisa digunakan untuk kebutuhan pembuatan mebel anak yang berbeda:
1. Crossbond X3 untuk penyambungan wood joint pada mebel
2. Crossbond X4 untuk perekatan laminasi serta perekatan veneer
Kedua varian Crossbond di atas akan membantu Anda menghasilkan kid furniture yang memiliki berbagai kualitas bagus selain aspek keamanannya saja. Lem ini kuat, cepat kering, tahan lama, murah, dan memiliki solid content tinggi. Berbagai kualitasnya tersebut akan membuat alur produksi lebih efisien dengan produk yang kualitasnya benar-benar baik.
Semoga bermanfaat!
Rekomendasi Untuk Anda
- Si Kecil Sehat dan Ceria Berkat Distributor Lem Aman untuk Mainan Anak Crossbond
- Siap Eksport, Buat Meja Belajar Anak Ramah Lingkungan dengan Crossbond!
- Jenis Lem Kayu untuk Mebel dengan Kualitas Aman dan Ramah Lingkungan
- Mengeruk Untung dengan Lem Kayu Ramah Lingkungan
- Cegah Global Warming dengan Lem untuk Konstruksi Ramah Lingkungan!
- Cegah Anak Sakit dengan Merk Lem Aman untuk Mainan Anak Crossbond
Pilihan Menarik Lainnya
- Meja Anak Aman: Berikan yang Terbaik untuk Si Kecil dan Bumi Kita!
- Tips Membuat Meja Lipat Anak agar Lebih Bagus
- Menyongsong Masa Depan Lebih Baik dengan Supplier Lem Aman untuk Mainan Anak Crossbond!
- Aneka Desain Meja Belajar, Pengertian, Sampai Prinsip Pembuatannya yang Perlu Anda Tahu
- Furniture Anak Harus Edukatif dan Aman? Mengapa?
- Agen Lem Kayu Berkualitas Crossbond Cocok dalam Pembutaan Furniture Anak
- Cara Membuat Tangga dengan Lem untuk Konstruksi Tangga Kayu Crossbond X3
- Mengerikan! Efek Bahaya Lem pada Furniture Anak
- Apa Lem Kayu Parket untuk Lantai Ruangan yang Bagus?
- Merk Lem Rumah Terbaik Ini Jadikan Bangunan Lebih Kokoh
- Fenomena ‘Ngelem’ dan Pentingnya Lem Aman untuk Mainan Anak Crossbond
- 7 Kekurangan Lantai Vinyl yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Memasangnya