Perekatan kayu adalah salah satu proses krusial yang harus dilalui pada industri pengolahan yang menggunakan material tersebut. Dari mulai pembuatan veneer, plywood atau kayu lapis, hingga handicraft, proses ini hampir selalu dilalui.
Meskipun demikian, bahasan mengenai perekatan atau pengeleman kayu sebenarnya masih menyimpan banyak “misteri”. Pasalnya, perekatan memang bukanlah proses yang bisa dipahami dengan mudah.
Untuk benar-benar ahli dalam bidang ini, seseorang harus akrab dengan dunia perkayuan hingga bahan-bahan kimia yang digunakan pada adhesive. Tanpa pemahaman komprehensif pada keduanya, proses ini akan sulit dimengerti dengan baik.
Oleh karena itulah, seringkali desainer mebel dan profesi sejenis yang masih awam mengalami kegagalan pada tahap ini. Padahal, bila kita melihatnya sekilas, proses ini seringkali dianggap bahasan sepele.
Kekuatan Perekatan Kayu
Di antara berbagai persoalan yang wajib dimengerti mengenai pengeleman kayu tentu adalah kekuatan adhesive yang tercipta.
Kekuatan ini didefinisikan sebagai daya untuk memisahkan kedua media yang dilem. Bisa dikatakan bahwa daya perekatan diukur dengan indeks kerusakan yang diderita.
Bila saat dipisahkan keretakan atau keterpisahan terjadi bukan pada bagian yang dilem, maka perekatan bisa disebut berhasil.
Faktor yang mempengaruhi daya adhesive sendiri sangat banyak. Selain dipengaruhi ikatan polimer antar lem, proses ini juga dipengaruhi ikatan kimia antara lem dengan medianya, dan ikatan polimer dalam produk perekat.
Alur Perekatan Kayu
Persiapan
Adalah tahap dimana kayu dan lem harus dipersiapkan satu sama lain. Permukaan kayu harus dipastikan bersih dan kering, sedang lem yang digunakan harus berkualitas dan cocok diaplikasikan pada media yang akan dilem.
Kontak Adhesive dengan Kayu
Setelah kayu, lem, serta alat dan bahan dipersiapkan, proses selanjutnya ialah mengaplikasikan adhesive pada substrat kayu. Gunakan alat-alat seperti kuas atau roll untuk mengaplikasikan lem.
Pilih alat sesuai kebutuhan Anda. Misal bila Anda melakukan perekatan kayu tipe laminasi, ada baiknya Anda menggunakan roll saja.
Pengeringan
Tiap adhesive memiliki waktu kering sendiri-sendiri. Jadi, Anda harus cermat memperhatikan rekomendasi waktu yang disarankan produsen. Sebab bila pengeringan tidak berjalan maksimal, daya rekat lem tak akan bisa optimal.
Pengujian
Setelah proses perekatan dinyatakan selesai, saatnya dilakukan tes untuk mengujinya. Ada beberapa jenis pengujian yang bisa diterapkan, namun pengujian tersebut sebaiknya disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Misal, bila produk yang dilem akan diletakkan pada kondisi basah, maka pengujian bisa dilakukan dengan merendam kayu yang telah dilem tersebut. Demikian juga bila produk terkait harus mengangkat beban dengan berat tertentu. Maka pengujian dilakukan dengan memberikan gaya atau berat sesuai kondisinya di lapangan.
Informasi Lebih Lanjut Produk Adhesive
Kami menyediakan produk-produk adhesive yang terdiri dari lem kayu Crossbond™ dan lem umum Phaeton. Anda bisa mendapatkan informasi mengenai kedua jenis produk melalui telp +62.274.388.301, sms/WA +6287839346433, serta email info@bioindustries.co.id. Semoga bermanfaat.
Rekomendasi Untuk Anda
Pilihan Menarik Lainnya
- Jangan Sembarangan Memilih “Lem Kayu Berkualitas”!
- Sambungan Kayu: Pengertian, Macam, dan Tips untuk Keberhasilannya
- Lem yang Bagus untuk Tripleks Ternyata Crossbond
- Apa sih Perbedaan Parket dan Decking?
- Ini! Lem Kayu Laminasi untuk Gitar yang Berkualitas
- 7 Tips Penting Gunakan Lem untuk Kayu dengan Benar
- Perekatan 101: Mengenal Energi Permukaan
- Harga Lem Kayu Crossbond Tahun 2018 Terbaru!
- Cara Memasang Lantai Kayu di Teras Rumah
- Mengenal Aneka Jenis Kerajinan Kayu yang Perlu Anda Tahu
- 5 Alasan Mengapa Memilih Crossbond X4
- Apa Saja Perbedaan Lem untuk Konstruksi dan Laminasi?